SBOBET88

Berita Dan Informasi Olahraga Terkini

Sport Lain

Tim hoki es satu-satunya di Kenya. Tumbuh dan bertahan di tengah-tengah keterbatasan.

 SBOBET88 – Kenya terkenal dengan koleksi atlet yang memiliki kecepatan dan daya tahan luar biasa di cabang olahraga lari. Sebut saja Eliud Kipchoge yang pada tahun 2019 menyelesaikan maraton dalam waktu 1 jam, 59 menit, dan 40 detik, sebuah prestasi yang belum pernah dicapai siapa pun sebelumnya. Sehari setelah dia membuat sejarah, Brigid Kosgei memecahkan rekor dunia wanita di Chicago Marathon, Joyciline Jepkosgei,  Geoffrey Kamwor dan Mary Keitany. Mereka semua berasal dari Kenya Rift Valley.

Kenya bahkan hampir tidak dikenal dalam hal dominasinya di olahraga hoki es. Namun, di negara tropis Afrika Timur yang hanya memiliki satu arena seluncur es dan hampir tidak ada pelatih hoki es lokal, hal itu tidak menghentikan Benjamin Mburu, kapten tim hoki nasional Kenya Ice Lions dan rekan-rekannya untuk mengejar impian mereka menjadi tim hoki es yang berjaya dan dikenal di seluruh dunia. The Kenya Ice Lions, nama itu dipilih karena terinspirasi dari singa Afrika dan yang terkenal. Jadi, adaptasinya mudah. ​​Para singa dari Kenya yang bermain di atas es.

Benjamin Mburu dikenal sebagai salah satu di antara pelopor hoki es di Kenya, olahraga yang kini semakin populer di seluruh Afrika. Perkenalan Benjamin dengan hoki muncul di sekolah menengah, di mana dia bermain roller dan hoki jalanan dengan teman-temannya. Suatu hari, orang-orang yang sedang bermain hoki es memanggilnya datang ke gelanggang es dan menyuruhnya untuk mencoba bermain hoki es. Sejak itu dia jatuh cinta dengan olahraga itu.

The Kenya Ice Lions mengasah kemampuan dan keterampilan mereka di Hotel Panari, sebuah fasilitas berbasis rekreasi yang memiliki gelanggang es satu-satunya yang berada di Nairobi.  Ketika mereka tidak bisa masuk ke sana, mereka berlatih dengan sepatu roda di atap gedung. Di lain waktu, mereka menonton tutorial online. Mereka juga dilatih oleh pelatih sukarelawan yakni seorang ekspatriat yang tinggal di Nairobi.

Tim Colby, ekspatriat yang berasal dari Kanada berusia 59 tahun, adalah pelatih tim. Dia awalnya ragu-ragu untuk mengambil tanggung jawab tersebut, tetapi antusias para pemain Kenya mendorongnya untuk menerima tantangan tersebut. Kini pelatih Tim mengaku puas dengan penampilan para pemain yang dianggapnya memiliki potensi besar di semua level. Di level dewasa, para pemain benar-benar mengejutkan orang. Beberapa pemain Amerika Utara yang pernah datang dan menonton mereka bermain sangat terkejut dengan level skillnya.

Olahraga hoki es bisa berbahaya dan pemain harus memakai peralatan pelindung yang ekstensif. Pemain membutuhkan helm dan sangkar untuk melindungi pelindung wajah dan beberapa area tubuh tertentu. Di Kenya, sulit untuk menemukan peralatan hoki es, karena tidak ada toko yang mengkhususkan diri pada olahraga tersebut. Sepatu roda bisa berharga ratusan dolar dan pengirimannya juga sangat sulit. Sejauh ini The Ice Lions dapat terus bertahan atas dukungan dan sumbangan dari pihak-pihak yang perduli dan percaya bahwa suatu saat nanti tim hoki es Kenya akan benar-benar sukses.

Sebagai satu-satunya tim hoki es di negara ini, mereka biasanya mengatur pertandingan di antara mereka sendiri. The Ice Lions telah memainkan pertandingan persahabatan melawan tim dari Amerika Serikat dan Kanada.

Hassan Ali Shah, salah satu pemain senior Kenya Ice Lions, bermimpi melihat timnya bersaing secara regional dan internasional.

“Saya ingin melihat Singa Es Kenya bermain dengan negara lain di Afrika. Saya ingin melihat kami pergi ke Olimpiade, mewakili bendera Kenya. Saya akan sangat bangga.”

“Untuk anak-anak (junior), saya akan bangga dan senang melihat mereka direkrut ke NHL. Itu adalah sesuatu yang saya yakini. Itu adalah sesuatu yang sebagian besar dari kita ingin lihat terjadi.” Ucap Hassan.