Pan Zhanle remaja Tiongkok yang pecahkan rekor dunia di Olimpiade Paris. Bakat atau curang?
SBOBET88 – Atlet renang China Pan Zhanle berhasil meraih medali emas Olimpiade 2024 dari nomor gaya bebas 100 meter putra. Zhanle merebut medali emas setelah finis dengan catatan waktu 46,40 detik. Dia mengalahkan perenang Australia Kyle Chalmers yang meraih perak dan David Popovici perenang Rumania yang meraih perunggu. Sayangnya kemenangan manis itu dibayang-bayangi oleh tuduhan doping yang tengah gencar ditujukan pada timnas renang Tiongkok. Juga opini seorang mantan perenang Olimpiade dan pelatih dari Australia Brett Hawke, yang mengatakan bahwa yang dilakukan Zhanle itu mustahil secara manusiawi memberikan kesan menyudutkan perenang berusia 19 tahun itu.
Tim renang Tiongkok dicurigai menggunakan doping sejak The New York Times pada bulan April menerbitkan sebuah tulisan yang menyatakan bahwa ada 23 perenang Tiongkok yang dinyatakan positif menggunakan obat jantung terlarang sebelum Olimpiade Tokyo 2021. Nama Zhanle tidak termasuk didalamnya. Namun Badan Antidoping Tiongkok kemudian membebaskan para perenang dari tuduhan tersebut berdasarkan hasil peyelidikan yang menyatakan bahwa mereka telah makan makanan yang terkontaminasi. Dan keputusan itu pun diterima oleh otoritas antidoping global sehingga 11 dari 23 perenang tersebut mendapatkan izin untuk berkompetisi di Olimpiade Paris.
Akibat dari tuduhan itu akhirnya membuat tim renang Tiongkok yang berkompetisi harus melalui begitu banyak tes anti-doping. Jika dijumlahkan dengan semua tes yang dilakukan oleh berbagai organisasi antidoping, Tiongkok adalah tim renang yang menjalani tes terbanyak di Olimpiade ini. Sebagai gambaran, 46 perenang Amerika Serikat menjalani rata-rata 6 tes per atlet, sementara Tiongkok, yang memiliki 31 atlet, menjalani rata-rata 21 tes per atlet. Rata-rata tes anti-doping negara lain juga rendah dibandingkan dengan Tiongkok. Menurut sebuah laporan, ada lebih dari 600 tes yang dijalani oleh perenang Tiongkok di Olimpiade Paris tanpa ditemukan pelanggaran.
Paul Gasol, anggota Komisi Atlet Komite Olimpiade Internasional (IOC), membenarkan hal tersebut. Bahwa para perenang Tiongkok telah menjalani sejumlah tes, yang lebih banyak dari yang negara lain harus jalani, hanya untuk memastikan dan memberikan ketenangan pikiran kepada seluruh dunia, khususnya United State Anti-Doping Agency, untuk memastikan bahwa tidak ada doping, dan memang sama sekali tidak ada doping.
Sebelumnya Pan Zhanle berhasil mencatat rekor 100 meter tercepat sepanjang sejarah dalam waktu 46,80 detik di babak pembuka nomor estafet 4x100m di Kejuaraan Dunia di Doha bulan Februari lalu. Dia memecahkan rekor dunia sebelumnya yaitu 46,86 detik yang dipegang oleh perenang Rumania David Popovici. Catatan waktunya di Olimpade Paris menunjukkan bahwa dia telah melampaui rekor dunia yang dia pecahkan sendiri sebelumnya. Dan yag lebih mengesankan, dia melakukannya di kolam renang yang dangkal dan kamera bawah air yang meningkatkan turbulensi dan memperlambat kolam. Rekor dunia itu adalah satu-satunya yang dibuat di kolam renang di Paris yang penuh molase. Dia mengalahkan para pesaingnya dengan selisih yang belum pernah terjadi sejak tahun 1928, menurut situs web State of Swimming. Dia mungkin memang sehebat itu dan tuduhan doping itu hanya teriakan kecemburuan akan bakatnya yang luar biasa.