SBOBET88

Berita Dan Informasi Olahraga Terkini

Sepak Bola

Kisah Ramla Ali, petinju profesional perempuan Arab Saudi pertama yang mencetak sejarah

SBOBET88 – Secara teologis, Islam memberikan perempuan hak lebih dari agama dunia lainnya, termasuk Yudaisme dan Kristen. Dalam Islam, baik Al-Qur’an dan Nabi bersahabat dengan wanita. Lima belas abad yang lalu, Islam mendorong perempuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, ekonomi, dan politik. Hal ini juga memberikan perempuan hak untuk menikah, bercerai, warisan, pendidikan, pekerjaan, dan mengambil posisi kepemimpinan.

Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan ajaran Islam tradisional, perempuan memiliki peran penuh dan positif dalam masyarakat serta hak-hak pribadi. Namun, pada berdirinya Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1932, pemerintah Saudi mengadopsi bentuk Islam yang bertentangan dengan Islam tradisional. Bentuk Islam ini secara historis dikenal sebagai Islam Wahhabi, yang muncul karena penyatuan antara kekuatan politik dan agama untuk memberikan legitimasi keluarga kerajaan. Di bawah bentuk Islam ini, keluarga kerajaan memberlakukan pembatasan pada wanita dan orang lain untuk mengontrol masyarakat.

Di antara banyaknya pembatasan dan larangan yang sulit untuk dipraktikan, yang dibuat dan diberlakukan untuk perempuan kala itu, larangan paling berat adalah larangan pendidikan. Ini jelas bertentangan dengan Al-Qur’an, Sunnah, dan Syariah yang sangat menekankan hak perempuan untuk memperoleh pengetahuan dan pendidikan serta mengembangkan kemampuan intelektual mereka.

Namun seiring berjalannya waktu dan sejumlah perjuangan dan demonstrasi untuk membela hak-hak perempuan dia Arab Saudi, perlahan perubahan demi perubahan pun terjadi. Pada tahun 19060an, meski terbatas, perempuan mulai diperbolehkan untuk mendapatkan akses untuk Pendidikan. Tahun 2011, perempuan mulai diperbolehkan untuk mengikuti pemilihan suara kota dan menjadi kandidat. Tahun 2015, larangan pengemudi wanita telah ditangguhkan dan perempuan sekarang diizinkan untuk bepergian tanpa izin dari kerabat atau wali laki-laki mereka, mengajukan pendaftaran perceraian atau pernikahan, dan dapat menjadi wali bagi anak-anak di bawah umur.

Dan yang terbaru, Februari 2021 Kementerian Pertahanan Saudi mengeluarkan keputusan yang mengizinkan wanita untuk bergabung dengan tentara dari pangkat prajurit hingga sersan. Kerajaan juga telah membuka peluang bagi perempuan untuk bekerja di berbagai profesi, seperti di kedokteran, mengajar, bisnis, dan hukum.

Ramla Said Ahmed Ali adalah petinju profesional, model, penulis dan aktivis kesetaraan ras asal Somalia. Ali adalah perempuan Arab pertama yang menjadi petinju profesional dan merupakan petinju perempuan Arab pertama dalam sejarah yang berkompetisi di Olimpiade.

Setelah melarikan diri ke Inggris dari perang di Somalia ketika masih kanak-kanak, petinju kelas bulu berusia 32 tahun ini harus berjuang untuk semua yang dia miliki. Sekarang Ali tengah mempersiapkan pertarungan berikutnya melawan Crystal Garcia Nova dari Republik Dominika dalam pertandingan putri pertama yang diselenggarakan di Arab Saudi.

Ali mengatakan kepada CNN pada tahun 2018, alasan mengapa dia dan keluarganya melarikan diri ke Inggris adalah karena kakak laki-laki tertuanya meninggal dalam perang. Dia terkena granat saat bermain di luar rumah. Sebagai seorang pengungsi, hidup Ali tidak mudah. Dia berjuang untuk menyesuaikan diri di sekolah. Dia sering diejek karena ukuran tubuhnya, yang kemudian membuatnya berkenalan dengan olahraga tinju. Awalnya dia berlatih tinju sebagai hobi yang santai dan sehat untuk menurunkan berat badan. Tapi hobinya segera berkembang menjadi gairah.

Ali menjadi petinju amatir yang sukses, memenangkan gelar seperti Kejuaraan Inggris Raya 2016. Dia kemudian membuat sejarah di Tokyo 2020, menjadi orang Somalia pertama – pria atau wanita – yang bersaing dalam tinju di Olimpiade.

Diluar ring tinju, Ali juga adalah seorang model, duta UNICEF dan pada tahun 2018, Ali mendirikan Sisters Club, yayasan amalnya sendiri yang menyediakan kelas tinju mingguan gratis untuk wanita. Yayasannya menawarkan ruang yang aman di mana wanita Muslim dapat berlatih tanpa takut akan ancaman diskriminasi.

Lagi-lagi, pembatasan pada perempuan baru telah dipatahkan di Arab Saudi, kerajaan mengizinkan pertarungan wanita disiarkan secara publik untuk pertama kalinya di panggung global melalui Matchroom Boxing.