SBOBET88

Berita Dan Informasi Olahraga Terkini

Sepak Bola

Penjaga gawang Liga Iran didenda dan kena hukuman usai selamatkan penggemar perempuan yang berlari ke tengah lapangan

SBOBET88 – Hossein Hosseini, penjaga gawang Esteghlal, tim papan atas Liga Iran didenda dan diskors satu pertandingan setelah memeluk seorang penggemar wanita yang berlari menghampirinya di tengah lapangan danĀ  tidak mengenakan jilbab. Tindakannya itu dianggap tidak profesional dan di luar tugas seorang pemain.

Dalam video rekaman insiden tersebut yang viral, terlihat seorang penggemar perempuan menerobos ke dalam dan berlari ke tengah-tengah lapangan, sementara beberapa petugas keamanan ikut berlari mengejar dibelakangnya hingga mengakibatkan jilbab atau penutup kepala perempuan itu terlepas dan rambutnya terlihat.

Melihat pemandangan itu, Hosseini lalu menghampiri perempuan itu dan memberi isyarat kepada petugas keamanan untuk menjauh karena perempuan tersebut tidak berbahaya dan lalu memeluknya. Lebih lanjut penjaga keamanan kemudian menarik Hosseini menjauh dari perempuan itu dan lalu mengawalnya keluar lapangan.

Fans yang berada di tribun tampak melemparkan benda ke arah petugas keamanan dan meneriaki mereka dengan protes yang terdengar: “Seharusnya kalian malu!” saat mereka menggiring Hosseini meninggalkan lapangan. Hosseini sendiri tampak tersenyum kecil dan bertepuk tangan kepada fans.

Sementara penggemar perempuan tersebut berlari kembali menuju sudut lapangan yang tampaknya sebagian besar terdiri dari suporter perempuan dengan diiringi oleh sorak sorai dari penonton lainnya. Perempuan itu pun kembali ke tempat duduknya dan mengenakan kembali jilbabnya. Jilbab, atau hijab, adalah kewajiban yang diatur dalam hukum bagi seluruh perempuan di Iran sejak tahun 1979. Banyak orang menganggap aksi penggemar perempuan itu merupakan bentuk penghormatan kepada Sahar Khodayari dan Mahsa Amini, perempuan-perempuan Iran korban diskriminasi gender.

Pada tahun 2019, pendukung perempuan di Republik Islam Iran akhirnya diperbolehkan kembali ke stadion sepak bola setelah dilarang selama 40 tahun. Peraturan tersebut diubah setelah kematian Sahar Khodayari, 29 tahun, seorang penggemar sepak bola perempuan yang sempah menghabiskan dua malam didalam jeruji besi dan akhirnya bunuh diri usai mengetahui bahwa dia terancam dijatuhi hukuman enam bulan penjara karena mencoba memasuki stadion sepak bola dengan menyamar sebagai seorang pria.

Sahar mengalami luka bakar hingga 90 persen di sekujur tubuhnya, remaja putri tersebut sayangnya meninggal di rumah sakit Teheran pada 9 September 2019. Kematian Sahar disebut-sebut sebagai simbol perjuangan kesetaraan dan menuai berbagai reaksi, termasuk dari FIFA. Akhirnya pada 22 September 2019 Republik Islam Iran mengizinkan perempuan memasuki Stadion Azadi pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Iran dan Kamboja.

Namun meskipun demikian, menjelang Piala Dunia tahun 2022 itu sendiri, Mahsa Amini, seorang gadis berusia 22 tahun meninggal dunia dalam tahanan polisi setelah dia ditangkap dan dilaporkan dipukuli oleh polisi moralitas Iran yang terkenal kejam karena tidak mengenakan jilbab di ruang publik. Pejabat Republik Islam Iran mengatakan kepada media lokal bahwa Amini menderita serangan jantung saat ditahan oleh polisi moral, dan membantah laporan bahwa gadis itu telah dipukuli. Jadi pada laga pembukaan Iran melawan Inggris, timnas Iran bungkam ketika lagu kebangsaan negara itu diperdengarkan sebagai bentuk protes atas dugaan pembunuhan Amini.