SBOBET88

Berita Dan Informasi Olahraga Terkini

Sepak Bola

Curahan hati Dele Alli membuat Gary Neville tersentuh dan menangis

SBOBET88 – Bamidele Jermaine Alli atau yang lebih dikenal dengan Dele Alli adalah pemain sepak bola Inggris yang saat ini bermain untuk klub Liga Inggris, Everton yang dipinjamkan ke Besiktas. Lahir pada 11 April 1996 di Milton Keynes, Dele dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik di generasinya dan pernah memenangkan PFA Young Player of the Year dua kali berturut-turut ketika dirinya baru berusia 21.

Dele melakukan debut profesionalnya untuk Milton Keynes pada musim 2012-2013 melawan Cambridge City di Piala FA pada usia 16 tahun dan debutnya bermain untuk Tim Inggris senior pada tahun 2015, di mana ia mencetak gol pembuka dalam kemenangan 2-0 melawan Prancis. Tahun 2015 Dele direkrut oleh Tottenham, di mana dia menampilkan performa yang gemilang sepanjang musim sehingga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik PFA untuk musim 2015-2016. dan melanjutkannya hingga musim berikutnya dan kembali dinobatkan sebagai Pemain PFA karena konsistensinya.

Pada 2017-18, Dele memainkan peran hybrid sebagai campuran antara striker kedua dan gelandang serang tengah di belakang Kane, dan dia terus unggul, meski tidak secemerlang seperti musim sebelumnya. Namun sayangnya, empat tahun berjalan bintang Dele mulai meredup. Beberapa orang mengklaim bahwa Dele menjadikan hidupnya di luar olahraga lebih penting baginya. Terutama ketika Spurs dibawah kepemimpinan José Mourinho, Mourinho menyatakan bahwa Dele harus menuntut lebih dari dirinya sendiri. Alhasil Dele pun kemudian dijual ke Everton dan masih belum mampu bangkit dari keterpurukan hingga dia akhirnya dipinjamkan ke Besiktas.

Karier Dele terus merosot dalam beberapa tahun terakhir hingga namanya sering terpampang di tabloid lewat berita yang kurang sedap. Namun, di belakang layar, ada lebih dari yang terlihat. Dalam sebuah wawancara emosional dengan Gary Neville, Dele menceritakan trauma masa kecil dan perjuangan kesehatan mentalnya. Pada wawancara tersebut Dele berbicara terus terang tentang trauma masa kecil dan kecanduan narkoba yang membuat hidupnya lepas kendali dan membuatnya mempertimbangkan untuk pensiun dari sepak bola.

Dengan emosional Dele mengatakan dia mengalami pelecehan pada usia enam tahun oleh seorang teman keluarga, mulai merokok pada usia tujuh tahun dan menjadi kurir pengantar narkoba pada saat dia berusia delapan tahun dan pada usia 11 tahun, seorang pria menggantungnya di jembatan. Dele juga dulu tinggal dengan ibunya yang seorang pecandu alkohol sampai ketika dia berusia 12 tahun dia diadopsi oleh keluarga lain.

Dele ‘melarikan diri’ dari kenyataan dengan alkohol, pesta dan pil tidur. Alih-alih meminum satu pil di malam hari untuk tertidur, Dele menegak banyak pil di siang hari, terkadang pada pukul 11 ​​​​pagi.

“Itu menjadi sangat buruk sampai pada titik saya tidak mengerti seberapa buruk itu tetapi saya tidak pernah berurusan dengan akar masalahnya, yaitu – ketika saya tumbuh dewasa – trauma yang saya miliki dan perasaan yang saya simpan,” katanya.

Menyadari tingkat masalah kesehatan mentalnya, Dele lalu memutuskan untuk masuk ke pusat rehabilitasi di Amerika Serikat di mana dia menghabiskan enam minggu disana. Setelah pengalamannya di rehabilitasi, Dele kini mengimbau orang lain yang menghadapi masalah serupa untuk tidak tinggal diam.