SBOBET88

Berita Dan Informasi Olahraga Terkini

Sport Lain

Atlet biliar Inggris menolak bertanding dengan lawannya seorang transeksual

SBOBET88 – Atlet biliar wanita Lynne Pinches menolak bertanding dan meninggalkan venue di final turnamen Ladies Champions of Championship di Wales, Inggris. Sebelum pertandingan sempat dimulai, mengetahui lawannya adalah Herriet Haynes yang merupakan seorang transgender, Pinches menghampiri para juri untuk menyatakan bahwa dirinya menolak bertanding dan merelakan kesempatan untuk memenangkan turnamen tersebut.

Pinches yang merasa sangat tidak adil bahwa dirinya harus berkompetisi dengan transeksual lalu mengemasi barangnya dan pergi, yang membuat para penonton kebingungan dan lawannya Haynes tidak bisa berkata-kata. Keputusan walk out Pinches itu yang kemudian membawa Haynes naik ke podium dan menerima piala kemenangannya.

Awalnya, pada bulan Agustus, World Eightball Pool Federation (WEPF) yang merupakan badan pengelola olah raga biliar wanita internasional telah mengeluarkan pernyataan yang memutuskan bahwa turnamen akan secara eksklusif terbuka untuk individu yang terlahir sebagai perempuan. Keputusan tersebut dibuat karena meningkatnya jumlah pemain transeksual yang mendaftar untuk bermain di turnamen wanita.

Namun pada bulan Oktober WEPF menangguhkan keputusan tersebut dan mengubahnya dengan melayakkan partisipasi pemain transeksual dan non-binary demi untuk menghindari diskriminasi identitas gender. Namun terdapat dugaan bahwa keputusan baru itu dibuat karena adanya tekanan ancaman hukum dari pemain transeksual.

Pinches bukan atlet wanita papan atas pertama yang angkat bicara tentang diperbolehkannya transgender bersaing dengan mereka di kompetisi elit. Sebelumnya, Riley Gaines, perenang di tim renang Universitas Kentucky juga pernah menyuarakan keberatannya ketika ‘dipaksa’ berkompetisi dengan perenang transeksual Lia Thomas. Yang menurutnya sangat tidak adil karena Thomas yang terlahir berjenis kelamin laki-laki secara fakta biologis memiliki kapasitas paru-paru, tinggi badan yang berbeda dengan perempuan, kadar testosteron dan ditambah, sebelum menjadi transeksual, Thomas berkompetisi di kategori laki-laki selama tiga tahun.

Selain ‘terpaksa’ berkompetisi dengan Thomas, Gaines juga merasa keberatan karena harus berada di satu ruangan ganti yang sama dengan Thomas. Pasalnya, Thomas yang ‘pindah’ status gender dari laki-laki menjadi wanita, namun tidak melakukan tindakan atau operasi penggantian jenis kelamin atau yang disebut gender-affirming surgery. Yang membuat Gaines merasa tidak nyaman berada di ruang ganti wanita ketika ada seorang pria dengan anggota tubuh yang berbeda yang masih melekat. Baik Pinches dan Gaines melihat polemik ini sebagai keadaan yang tidak terkendali dan adalah masalah kesetaraan yang serius.